Arsip Blog

MULTI GERAKAN PMII PURWOKERTO


Oleh: Agus Riyanto dan Mukhammad Aqil Muzakki*

Organisasi besar adalah organisasi yang tidak hanya mempunyai anggota banyak, tersebar diberbagai wilayah, tingkat kepengurusan berlapis, support kuat dari para alumni, relasi kerja yang menjamur, atau bahkan mempunyai segudang prestasi membanggakan. Organisai besar adalah organisasi yang mampu mengayomi, melindungi, mengembangkan, dan melestarikan bagian dari organisasi tersebut.

PMII sebagai organisasi mahasiswa terbesarpun terkadang kewalahan untuk mempertahankan status kebesarannya itu. Diwilayah kader/ anggota, PMII seringkali kurang memperhatiakan hal-hal yang sepele namun sebenarnya sangat vital. Memang logis ketika kepengurusan tidak mampu mengeyomi seluruh anggotanya dikarenakan keterbatasan ruang dan waktu. Belum lagi ditambah daya ingat yang cenderung terbatas untuk mengakses secara inten penambahan, pertumbuhan dan perkembangan anggotanya.

Namun semua itu dapat kita siasati, tentunya dengan tujuan memaksimalkan kinerja organisasi yang lebih tersistematis dan rapi. Melihat hal tersebut, PB PMII mengeluarkan buku Multi Level Strategi sebagai salah satu acuan berorganisasi yang mapan dan siap tempur di persaingan globalisasi.

Jika jumlah keanggotaan sebanyak 20 orang/ perekrutan, maka dapat didampingi oleh Pengurus Rayon sebanyak 8 orang; Pengurus Komisariat 4 orang; dan Pengurus Cabang 1 orang. Dengan pembagian minimal 5 orang/ kelompok, maka setiap kelompok (Subkorps) didampingi oleh 4 orang yang terdiri dari 2 orang PR dan 1 PK. Pendampingan yang masif selama 3 bulan pertama (pasca MAPABA) akan lebih efektif sekaligus pendalaman doktrinasi dan penguatan ideologi serta wacana.

Setiap pendamping dibawah intruksi biro kaderisasi, yang terkontrol secara baik dan disertai pelaporan ke tingkatan kepengurusan di atasnya. Hal tersebut terbukti mampu memonitoring perkembangan kader/ anggota. Semakin sedikit keanggotaan dalam kelompok, maka akan lebih mudah untuk digerakan.

PMII adalah organisasi pengkaderan, bukan organisasi politik atau sejenisnya. Oleh karena itu, dalam rangka mencetak kader-kader yang militan dan punya daya saing maka perlu diintensifkan pola kaderisasi yang ada di dalamnya. Bermula dari pola pendampingan tersebut, maka akan memacu keberhasilan sebuah organisasi dan kematangan kader sesuai bidangnya.

KORPs yang dibentuk sebagai alumni MAPABA bukan hanya sebatas penamaan alumni MAPABA saja, namun sebagai langkah awal proses kaderisasi menuju pergerakan yang sesungguhnya. Di KORPs itulah proses “penggodokan” lebih lanjutuntuk anggota baru tentang wacana, ideologi, integritas, loyalitas, basis, dan lain sebagainya. Tempat diadakannya pelatihan, kursus, workshop, diklat, training, ataupun kegiatan lainnya yang mampu merangsang dan menumbuhkembangkan skill dari anggotanya.

Ketika semua Kelompok (Subkorps) mampu terakomodir dengan baik, maka korps akan mudah pula digerakan. Sehingga kepangurusan/ kepanitian tidak kesusahan dalam menyelenggarakan suatu agenda. Kepengurusan yang lainnya akan lebih mudah melaksanakan tugas-tugas dan program kerjanya. Walhasil organisasi tersebut menjadi lebih tersistematis, dan mampu mempertahankan identitasnya sebagai organisasi besar yang digerakan oleh masa yang besar.

Dari pola multi gerakan tersebut, akan lebih mudah untuk pengkondisian masadalam  rangka melaksanakan tugas dan program-program yang diagendakan organisasi. Untuk selanjutnya, apa nama Subkorps anda?

SELAMAT BERPROSES SAHABAT

*Biro Penelitian dan Pengembangan Skill PC PMII Purwokerto 2012