NYANYIAN BUSUK


Oleh: Mukhammad Aqil Muzakki*

 

Bait demi bait yang biasa camar lantunkan dipagi hari mulai terdengar sayup

Hembusan angin pagi beserta embun mulai meredup

Daun dan rerumputan nan hijau mulai enggan melanjutkan hidup

Seakan sangkakala besok akan ditiup

 

Aku bertanya pada camar,

Kenapa suara indahmu mulai memudar?

Apa karena alam mulai tercemar?

Atau karena kjernihan hatimu yang sedang gusar?

 

Tiada jawab, camar terdiam

 

Aku bertanya pada angin,

Apa kabarmu angin kenapa hembusanmu tak lagi dingin?

Padahal mentari belum sepenuhnya meninggi

Kenapa kau hangatkan embun lagi?

Hingga aku tak pernah menjumpai sejuk pagi

 

Angin menyapu bersih embun seperti dendam

 

Aku bertanya pada daun dan rerumputan,

Apa yang sedang kalian pikirkan?

Bukankah hidup kalian masih panjang dan penuh impian?

Kenapa untuk melanjutkan hidup kalian enggan?

Kalian adalah harapan, kalian adalah masa depan…

Kalian adalah impian

 

Daun dan rerumputan semakin muram, masam

 

Wahai sangkakala,

Seandainya engkau adalah suara terindah di alam ini

Maka biarkan kami mendengarkanmu

Meski kami harus meninggalkan dunia ini

Ketimbang mendengarkan nyanyian busuk oleh para penirumu

 

Karena nyanyian mereka mematahkan semangat kami

Menggantikan suara camar nan merdu

Menjadikan panas angin di pagi hari

Membuat daun dan rerumputan layu

 

Nyanyian busuk,

About PERCA ONLINE

an organization studies to make a change with movement together in purwokerto

Posted on September 4, 2012, in BERITA and tagged , . Bookmark the permalink. 2 Komentar.

  1. apa iya?

  2. wah nyanyian siapa tuh?

Tinggalkan komentar