Arsip Blog

Eksternal; Kaderisasi PMII Purwokerto


Selangkah lebih maju dalam proses kaderisasi adalah ketika ada kebersamaan yang selalu terjalin. PMII Purwokerto sebagai salah satu organisasi mahasiswa tertua di Banyumas menjadi salah satu tolak ukur perkembangan gerakan mahasiswa. Berdampingan dengan saudara asalnya HMI, gerakan mahasiswa bersinergis dalam mengembangkan Banyumas.

Kelompok Cipayung yang juga bertambah keanggotaannya pada 2012 lalu (re-life) menjadi salah satu penggerak inti dinamika mahasiswa. Mereka adalah HMI, PMKRI, PMII, GMNI, dan GMKI. Selain itu, peran organ lain seperti IMM, FMN, LMND, SRMI, menyusul LM Nasdem, SAPMA, dan lainnya turut serta urun rembug dalam pewarnaan gerakan ala mahasiswa Purwokerto ini.

Mahasiswa sebagai agent of change and social control harus selalu bergerak dinamis disetiap lini. Tidak serta merta dalam advokasi politis saja, namun mencakup bidang-bidang poleksosbudhankam dan agama.

Dalam rangka menjalin hubungan keluar kita (PMII) membuka kerja sama kepada siapapun baik perorangan, lembaga, atau pemerintahan yang memiliki persamaan tujuan yakni terciptanya kemajuan daerah untuk kontribusi negeri. Berbagai bentuk kegiatan dilaksanakan dalam rangka pengembangan organisasi dan peningkatan mutu organisasi.

Di periode ini (2012-2013) misalnya, PMII Purwokerto menyelenggarakan/ mengagendakan beberapa program diantaranya: Advokasi kebijakan publik, Advokasi kebijakan anggaran, pelatihan jurnalistik dan media (SMA/sederajat),  diskusi antar lembaga, bedah film untuk umum (film-film perjuangan/ arsip nasional), kajian umum, workshop pengembangan jaringan, santunan anak yatim, pengajian akbar (PHBI), pendidikan konseling, seminar perempuan (ibu-ibu), forum komunikasi politik, hingga bakti sosial, serta kegiatan lainnya yang bersifat insidental/ temporer. Baik kegiatan yang diselenggarakan secara internal maupun kerjasama dengan pihak lain.

Selain itu, PMII Purwokerto juga mendistribusikan kader/ anggotanya untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan organisasi lain baik itu dalam kota maupun luar kota. Sehingga kader/ anggota mampu mengukur diri dan sharing pembelajaran dari referensi lain. [az]