Arsip Blog

NU Banyumas Bekali Kader Muda


Banyumas- Antisipasi pengaruh gerakan Islam Transnasional PC LDNU Kabupaten Banyumas bekerjasama dengan PC LAKPESDAM NU gelar workshop penguatan Aswaja untuk kader muda NU. Bertempat di Pondok pesantren Darusalam Dukuh waluh, Ahad (08/04)  acara berlangsung cukup meriah. Sebanyak 50 kader muda NU yang didelegasikan dari PMII, IPNU, IPPNU, ANSOR, dan Fatayat terlibat sebagai peserta dari acara tersebut. Pembukaan acara tersebut oleh Ketua PC LDNU Rahman Afandi, M.Ag dan Ketua Rois Syuriah NU Banyumas Ahbib Mukti sekaligus pemberian amalan ijazah. Hadir sebagai pemateri workshop, Rois Syuriah NU Kabupaten Banyumas Drs. Khariri Shofa M. Ag, Kyai Atabik Sirau Kemranjen, dan ketua PC LAKPESDAM Dr Ridwan M. Ag.

Dalam workshop itu seluruh peserta dibekali tiga materi yang menurut panitia wajib dikuasai oleh kader muda NU. Materi tersebut antara lain Islam dan Aswaja, Konsep bid’ah dalam perspektif ulama ahlussunnah wal-jama’ah, dan Tantangan NU menghadapi arus gerakan Islam Transnasional.

Menurut rois syuriah NU Khariri Shofa, generasi muda harus mampu menerapkan konsep I’tidal, tawassuth, tasamuh dan amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal itu bertujuan agar Islam sebagai agama yang sesuai disetiap zaman dan tempat dapat terwujud dengan maksimal. Selain itu Khariri menambahkan perlunya peningkatan semangat membaca agar kapasitas intelektual kader muda NU meningkat, sehingga siap untuk menjawab tantangan arus globalisasi.

Kyai Attabik memaparkan konsep bid’ah dalam perspektif ulama secara gamblang. Beliau menjelaskan macam hingga contoh bid’ah serta referensi menentukan jenis bid’ah dalam Islam. Pemaparannya yang cenderung “klasik” membuat peserta lebih hidmat dengan nuansa ke-takdziman khas pembelajaran dunia pesantren.

Sementara, menurut ketua PC LAKPESDAM NU Ridwan ada lima hal yang perlu dilakukan NU agar seluruh kadernya tidak terpengaruh oleh aliran-aliran yang akan mengancam keutuhan NKRI. Lima hal itu antara lain, Penguatan SDM NU, Konsolidasi organisasi pada semua level, Modernisasi lembaga pendidikan baik pendidikan formal maupun pondok pesantren, Mengadaptasi perangkat teknologi komunikasi dan informasi modern sebagai perangkat dakwah, dan Penguatan basis pada bidang pendidikan, ekonomi dan penanaman rasa memiliki NU untuk seluruh kader. (van)