PC PMII Purwokerto; TOLAK Kenaikan BBM


Aksi gabungan yang disuarakan oleh sahabat-sahabati dan organ lain seperti LMND, PMKRI, GMNI, HMI, BEM FISIP, AKKAR, STAN AMPERA, dan elemen lainnya berahir dengan penandatangan PENOLAKAN Kenaikan BBM oleh Juli Krisdianto (Ketua DPRD Banyumas) dan Budi Setiawan (Wakil Bupati Banyumas) di gedung Paripurna DPRD Banyumas pada senin 17 Juni 2013.

Aksi yang dimulai pukul 09.00 WIB pagi itu diikuti oleh ratusan mahasiswa dan masyarakat. Aksi ini merupakan aksi perdana PC PMII Purwokerto XXXI dalam mengawal kebijakan pemerintah yang anti-rakyat. Kenaikan harga BBM ditentukan melalui sidang paripurna di DPR RI pada tanggal 17 Juni 2013. PMII menganggap kenaikan BBM akan berdampak negatif dan menyengsarakan rakyat kecil meskipun diiming-imingi  BALSEM (Bantuan Langsung Swadaya Masyarakat) dan BSM yang nominalnya hanya berkisar Rp 150.000,- per triwulannya.

Baca juga:

Sebagai warga negara yang cermat, mari kita kaji bersama tentang usulan pemerintah dalam penghapusan “subsidi BBM” tersebut. Apakah memang benar adanya, atau hanya dalih akal-akalan para elit disana. Masyarakat kecil “tak mau tahu” tentang hal tersebut. Sebagian dari mereka acuh, sebagian mendukung (lantaran janji BALSEM dan BSM), sebagian lagi menolak (tahu kebenarannya). Sekarang tinggal pilih, kita akan masuk dalam perangkap atau berani bertindak dan melawan. Pro-kontra pembahasan tersebut harusnya final pada kepentingan rakyat, bukan pada kepentingan “wakil rakyat”.

Berikut drama turun-nainya BBM di Indonesia:

  • Soekarno: 0,5 – 150 (21 th = 12 x perubahan)
  • Soeharto: 150 – 550 – 700 – 1200 (32 th = 18 x perubahan)
  • Habibie: 1200 – 1100 (2 th = 1 x perubahan)
  • Gusdur: 1200 – 600 – 1150 – 1450 (2 th = 2 x perubahan)
  • Megawati: 1150 – 1450 – 1550 – 1800 (3 th = 3 x perubahan)
  • SBY: 2400 – 4500 – 6500… (9 th = 2 x perubahan) [van]

Kenaikan BBM pada setiap periode kepemimpinan di negeri ini sudah menjadi tradisi. Protes selalu sepaket dengan keluarnya kebijakan kenaikan harga BBM ini. Begitu pula dengan alternatif untuk menyelesaikan masalah ini, hanya seputar kompensasi yang diperuntukkan bagi kesejahteraan rakyat. Kompensasi yang niatannya diberikan kepada rakyat kecil yang terjerat akan kebijakan kenaikan harga BBM ini. Meskipun niat tersebut mulia, namun sadarkah kita bahwa selama ini kita hanya di nina bobo kan dan terhanyaut kedalam keraguan pemerintah dalam mengambil sikap yang hanya berujung pada pola yang sama, kompensasi untuk rakyat kecil. Bukan kah tanah di negeri ini tanah surga yang membuat bangsa lain merilik untuk menyedot hasil bumi negeri kita? Tak usah menghiurakan kenapa dan mengapa BBM naik. Jika masih menghiraukan hal tersebut apa bedanya kita dengan keraguan pemerintah yang ujung-ujungnya hanya meniru penyelesaian masalah serupa. Potensi negeri ini sangat besar menurut United Nations Population Fund (UNFPA), di tahun 2011 terdapat 64 juta anak perempuan dan laki-laki yang berumur 10-24 tahun di Indonesia. Angka ini setara dengan 27 persen dari total penduduk Indonesia. Berdasarkan hal tersebut dengan banyaknya penduduk usia produktif ditambah dengan kekayaan Sumber Daya Alam seharusnya kita mencari sumber energi alternatif, sebab sudah terlalu lama kita diajak berjalan ditempat oleh pemimpin negeri ini.[az]

About PERCA ONLINE

an organization studies to make a change with movement together in purwokerto

Posted on Juni 18, 2013, in BERITA. Bookmark the permalink. 1 Komentar.

  1. Purwokerto will be the largest media marketing and business

Tinggalkan komentar